Selasa, 23 Oktober 2012



Sang Pejuang HAM


Dialah munir said thalib..
Munir panggilannya
Pria berpunya sikap
Walau badan tiada tegap

Berprinsip membela hak asasi manusia
Tak pandang bulu ia bela
Karna prinsip teguh ia jalani
Tak takut walau tiada yang bela

Siapapum ia bela
Orang miskin dan papa
Dimana ada ketidak adilan
Di situ ia akan bersuara

Hari ini ia akan terbang
Terbang jauh kenegeri seberang
Menempuh pendidikan lebih tinggi
S2 ia akan jalani

Hukum humaniter ia pilih
Ilmu itu yang kan di pelajari
Di universitas utrecht belanda ia tekuni

/2/
Waktu menunjuk pukul  21.30 WIB.
Pengeras suara itu berbunyi
Peringatan dari petugas
Tanda pesawat segdera tinggal landas

Pesawat garuda sudah bersiap
Dengan nomor GA 974 tujuan amsterdam
Rombongan orang kulit putih bergegas
Kebanyakan dari mereka belanda

Saat akan memasuki pesawat
Bertemulah ia dengan sang pilot
Polly panggilannya
Pollycarpus Budihari Priyanto nama panjangnya

Dalam penerbangan itu
Polly adalah extra crew
Yakni kru tugas ganda
Didekat pintu kelas bisnis munir bertemu

Dikelas ekonomi munir akan duduk
Namun disaat polly bercakap akrab dengannya
Ia pun bersedia pindah
Dan berakhir di tempat duduk kelas bisnis
Nomor 3k kursi polly
Nomor 40G kursi munir

Hinnga lanjut polly bersalam dengan awak kokpit
Saat pesawat mundur siap tinggal landas
purser Brahmanie mempersilahkan si polly
hingga duduklah dikelas premium 11B

/3/
15 menit setelah tinggal landas
Para pramugari telah bersiap dengan nampan
Dengan beberapa makanan yang yang di tawarkan
Di kursi 3k itu munir memilih mi goreng

Selesai mi,
Pramugari kembali menawarkan
Kali ini pilihannya lebih banyak
Dari yang beralkohol sampai susu ultra
Air mineral, the kopi juga ada
Namun jus jeruk yang lebih munir suka

/4/
Pesawat itu mengarungi langit jawa,sumatra serta lautnya
Hingga sampailah 1 jam 38 menit disana
di Bandara Changi GA 974 mendarat
pukul 00.40 waktu zona singapura
para penumpang dipersilahkan istirahat
45 menit berjalan jalan ataupun apa saja

Munir bergegas ke coffee bean
Diperjalanan ia di sapa
Oleh seorang yang menurutnya asing
“Anda Pak Munir, ya?”
“Iya, Pak.”
“Saya dr. Tarmizi dari Rumah Sakit Harapan Kita.
Pak Munir ngapain ke Belanda?”
“Saya mau belajar, mau nge-charge satu tahun.”
“Di mana?”
“Utrecht.”
“Wah, Indonesia kehilangan, dong. Anda kan orang penting?”
Komentar dr.tarmidzi
“ini sangat penting bagi saya”  jawab munir

/5/
Hingga berlanjut bercakap ke dua lelaki itu
Dari bla bla bla..
Sampai la la la la..
Hingga akhirnya ke duanya berpisah
Dengan saling menukar kartu nama

Karena Polly hanya sampai Singapura
Sebagaimana tercantum di boarding pass
Munir kembali ke duduk semula
di kursi 40G kelas ekonomi

Pesawat tinggal landas kembali
dari Changi menuju Schipol
kali ini dipimpin oleh Kapten Pantun Matondang
purser Madjib Nasution sebagai penanggung jawab pelayanan

Sebelum pesawat mengangkasa
Tak lupa pramugari Tia mengecek kesiapan
Pramugari itu bernama lengkap Tia Dewi Ambara

Melilit lilit perut munir terasa
Disaat itu munir meminta obat promag kepadanya
Dan ia meminta Munir menunggu sejenak
Karena pesawat segera tinggal landas
seluruh awak kabin harus duduk di tempat tersedia

/6/
15 menit kemudian,
pesawat di ketinggian aman
tia mulai membagikan selimut, earphone dan makanan pengantar tidur
Saat Tia sampai di 40G,
lelaki berkaus abu-abu dan bercelana jins hitam itu sedang tidur
tia membangunkan dan bertanya
“Apa Bapak sudah dapat obat dari teman saya”
“Belum.”
“Maaf, kami tidak punya obat.”
Hingga ia meminta teh hangat pada tia
Tiga jam sudah pesawat besar itu terbang
Dan kini berada diatas langit india
Saat itulah munir lululalang ke toilet
Berjalanlah ia di gang kabin
Yang hanya diterangi lampu baca

/7/
Saat berpapasan dengan Bondan Hernawa
Pramugara pesawat garuda
Munir mengeluh sakit perut dan muntaber
Serta meminta memanggilkan dr.tarmidzi di kelas bisnis

Bondan pun melapor kepada purser Madjib Nasution
“Bang, ini Pak Munir penumpang kita sakit..bla bla bla …ra ra ra
Dari Passenger Manifes hingga tertemulah di kursi nomor 1J
Belum sempat dia beranjak,
Munir telah di depan Purser Station,sambil memegang perut dan berkata..
Saya sudah La la la na na na..
“Pak Munir makan apa saja dua hari terakhir ini?” tanya dr.tarmidzi
Munir hanya diam,
Pak madjib menambah “Pak Munir tadi sempat minum air jeruk, padahal..bla bla ba ra ra ra
Munir tetap diam
Diam dan terdiam..

Hingga dokter mendapati nadinya melemah
Dan ini adalah kekurangan cairan
Munir kembali lagi ke toilet, diikuti dokter, pramugari ,dan pramugara
muntah dan buang air, dia kembali ke kursi 4D
hingga bertambah batuk
dan terus berbatuk berat
terlihatlah munir pucat pasi

/8/
Dr. Tarmizi meminta seorang pramugari mengambilkan Doctor’s Emergency Kit
Dan ternyata obat itu sangat minim..
Tiada infus..
Tiada obat khusus
Hanya sebatas obat diare

Dokter suntikkan obat antimual dan muntah
Hingga munir terpulaskan
Penderitaannya mereda selama 2-3 jam

Kembali terbangun dan masuk toilet
Kali ini lain dari biasa
Kira kira 10 menit disana
Dengan pintu yang tiada tertutup sempurna

Madjib memberanikan melongok
Ke arah celah..
Hingga ia mengetuk pintu..
Namun…
Tiada jawaban..

Hingga terbuka pintu
Terlihatlah sosok yang menderita itu
Tepat bersandar lemas
Didinding toilet..

Segera memanggil dokter kembali
Yang setengah jam lebih paling tau
Keaadaan penumpangnya itu

Diangkatlah ke kursi 4D
Munir kembali mengalami pemeriksaan
Dalam gelap kabin pesawat
Yang hanya diterangi lampu baca

Saat perut di ketuk..
Mengerang kesakitan si munir
Madjib menyarankan istighfar
“Astaghfirullah Haladzim”
“Astaghfirullah Haladzim”
Sambut munir
“La Illaha Illa Llah,”


Kembali keluar sepatah kata
Dari sosok yang benar benar tiada berdaya
Dia ingin istirahat katanya

Diambillah obat suntik Diazepam oleh dokter
Disuntikkan 5 mg di bahu kanan
Namun perut munir masih terasa mulas
Tiada tertahan..

Lima belas menit berlalu dan Munir ke toilet kembali
ditemani dokter, purser, serta pramugari
muntah, diikuti buang air
hingga kembali ke sebuah bantal di atasnya

Dia pun berbaring di sana
dengan dua selimut lagi diletakkan di atas tubuhnya
agar hangat senantiasa menemaninya
dalam deritanya yang tiada kunjung hilang

/9/
dokter berkata supaya awak kabin menjaga
Setelahnya, si dokter kembali ke kursi di 1K
Dan si munir kembali tertidur
Namun sering berubah posisi yang tiada menentu

posisi itu selalu miring
tiada sesekali tengkurap
hingga madjib setia menjaganya
sampai 3 jam ia disana

saat awak kabin menyiapkan makan pagi
Madjib berjalan ke tempat duduk dr. Tarmizi
Sambil bertanya apakah perlu munir di bangunkan untuk sarapan
dijawablah dengan anjuran untuk membiarkan Munir tetap istirahat

dua jam sebelum pesawat mendarat
ketika sarapan masih berlangsung dan lampu kabin masih menyala
jam menunjukkan 05.10 GMT atau 12.10 WIB
Di depan kursi 4D-E
terlihat tubuh Munir dalam posisi miring menghadap kursi
air liur tiada berbusa dari mulutnya
dan telapak tangan yang membiru

di dekaplah tangan munir
di dapatinya rasa dingin
hingga kaget dan bergegas ke kursi dokter
di tepuklah punggung munir sambil berkata
“Pak Munir… Pak Munir….“
Namun tiada sepatah kata itu
Yang biasa ada walau dalam penderitaannya

Akhirnya..
Dengan pelan dr.tarmidzi  berkata
“Purser, Pak Munir meninggal…
Kok secepat ini, ya….
Kalau cuma muntaber, manusia bisa tahan tiga hari lamanya”

Diangkatlah tubuh kaku Munir ke tempat yang lebih baik
Munir berbaring di atas dua lembar selimut
Kedua matanya terpejamkan
Dan tubuhnya ditutupi selimut

Bondan dan Asep membaca surat Yassin
empat puluh ribu kaki di atas tanah Rumania
di depan jasad Munir Said Thalib
di dalam pesawat yang sedang mengangkasa

Kasus-Kasus Penting yang Pernah ditangani Munir
  1. Penasehat Hukum masyarakat Nipah, Madura, dalam kasus permintaan pertanggungjawaban militer atas pembunuhan tiga petani Nipah Madura, Jawa Timur; 1993
  2. Penasehat Hukum Sri Bintang Pamungkas (Ketua Umum PUDI) dalam kasus subversi dan perkara hukum Administrative Court (PTUN) untuk pemecatannya sebagai dosen, Jakarta; 1997
  3. Penasehat Hukum Muchtar Pakpahan (Ketua Umum SBSI) dalam kasus subversi, Jakarta; 1997
  4. Penasehat Hukum Dita Indah Sari, Coen Husen Pontoh, Sholeh (Ketua PPBI dan anggota PRD) dalam kasus subversi, Surabaya;1996
  5. Penasehat Hukum mahasiswa dan petani di Pasuruan dalam kasus kerusuhan PT. Chief Samsung; 1995
  6. Penasehat Hukum bagi 22 pekerja PT. Maspion dalam kasus pemogokan di Sidoarjo, Jawa Timur; 1993
  7. Penasehat Hukum DR. George Junus Aditjondro (Dosen Universitas Kristen Satyawacana, Salatiga) dalam kasus penghinaan terhadap pemerintah, Yogyakarta; 1994
  8. Penasehat Hukum dalam kasus hilangnya 24 aktifis dan mahasiswa di Jakarta; 1997-1998 –> [Danjen Koppasus]
  9. Penasehat Hukum dalam kasus pembunuhan besar-besaran terhadap masyarakat sipil di Tanjung Priok 1984; sejak 1998
  10. Penasehat Hukum kasus penembakan mahasiswa di Semanggi, Tragedi 1 dan 2; 1998-1999
  11. Anggota Komisi Penyelidikan Pelanggaran HAM di Timor Timur; 1999
  12. Penggagas Komisi Perdamaian dan Rekonsiliasi di Maluku
  13. Penasehat Hukum dan Koordinator Advokat HAM dalam kasus-kasus di Aceh dan Papua (bersama KontraS)
Dengan nama lengkap Munir Said Thalib, (alm) Munir lahir di Malang, Jawa Timur pada 8 Desember 1965 dan meninggal pada 7 September 2004 di pesawat Garuda Jakarta-Amsterdam yang transit di Singapura. Ia meninggal karena terkonsumsi racun arsenik dalam penerbangan menuju Belanda untuk melanjutkan studi masternya di bidang hukum. Pria keturunan Arab lulusan Fakultas Hukum Universitas Brawijaya ini merupakan seorang aktivis dan pejuang HAM Indonesia. Ia dihormati oleh para aktivitis, LSM, hingga dunia internasional.
Tanggal 16 April 1996, Munir mendiriikan Komosi untuk Orang Hilang dan Korban Kekerasan (KontraS) serta menjadi Koordinator Badan Pekerja di LSM ini. Di lembaga inilah nama Munir mulai bersinar, saat dia melakukan advokasi terhadap para aktifis yang menjadi korban penculikan rejim penguasa Soeharto. Perjuangan Munir tentunya tak luput dari berbagai teror berupa ancaman kekerasan dan pembunuhan terhadap diri dan keluarganya. Usai kepengurusannya di KontraS, Munir ikut mendirikan Lembaga Pemantau Hak Asasi Manusia Indonesia, Imparsial, di mana ia menjabat sebagai Direktur Eksekutif.
Saat menjabat Koordinator KontraS namanya melambung sebagai seorang pejuang bagi orang-orang hilang yang diculik pada masa itu. Ketika itu dia membela para aktifis yang menjadi korban penculikan Tim Mawar dari Kopassus yang dipimpin oleh Prabowo Subianto (Ketum GERINDRA). Setelah Suharto jatuh, penculikan itu menjadi alasan pencopotan Danjen Kopassus (waktu itu) Prabowo Subianto dan diadilinya para anggota Tim Mawar.
Atas perjuangannya yang tak kenal lelah, dia pun memperoleh The Right Livelihood Award di Swedia (2000), sebuah penghargaan prestisius yang disebut sebagai Nobel alternatif dari Yayasan The Right Livelihood Award Jacob von Uexkull, Stockholm, Swedia di bidang pemajuan HAM dan Kontrol Sipil terhadap Militer di Indonesia. Sebelumnya, Majalah Asiaweek (Oktober 1999) menobatkannya menjadi salah seorang dari 20 pemimpin politik muda Asia pada milenium baru dan Man of The Year versi majalah Ummat (1998).
Lirik ERK : “Di udara”
Aku sering diancam
Juga teror mencekam
Kerap ku disingkirkan
Sampai dimana kapan?

Ku bisa tenggelam di lautan
Aku bisa diracun di udara
Aku bisa terbunuh di trotoar jalan

Aku bisa dibuat menderita
Aku bisa dibuat tak bernyawa
Dikursi listrikkan ataupun ditikam

Tapi aku tak pernah mati
Tak akan berhenti.

Sumber: http://nusantaranews.wordpress.com/

Kronologi Kematian Munir
Tiga jam setelah pesawat GA-974 take off dari Singapura, awak kabin melaporkan kepada pilot Pantun Matondang bahwa seorang penumpang bernama Munir yang duduk di kursi nomor 40 G menderita sakit. Munir bolak balik ke toilet. Pilot meminta awak kabin untuk terus memonitor kondisi Munir. Munir pun dipindahkan duduk di sebelah seorang penumpang yang kebetulan berprofesi dokter yang juga berusaha menolongnya. Penerbangan menuju Amsterdam menempuh waktu 12 jam. Namun dua jam sebelum mendarat 7 September 2004, pukul 08.10 waktu Amsterdam di Bandara Schipol Amsterdam, saat diperiksa, Munir telah meninggal dunia.
Pada tanggal 12 November 2004 dikeluarkan kabar bahwa polisi Belanda (Institut Forensik Belanda) menemukan jejak-jejak senyawa arsenikum setelah otopsi. Hal ini juga dikonfirmasi oleh polisi Indonesia. Belum diketahui siapa yang telah meracuni Munir, meskipun ada yang menduga bahwa oknum-oknum tertentu memang ingin menyingkirkannya
Persidangan Pembunuhan Munir
Pada 20 Desember 2005 Pollycarpus Budihari Priyanto dijatuhi vonis 14 tahun hukuman penjara atas pembunuhan terhadap Munir. Hakim menyatakan bahwa Pollycarpus, seorang pilot Garuda yang sedang cuti, menaruh arsenik di makanan Munir, karena dia ingin mendiamkan pengkritik pemerintah tersebut. Hakim Cicut Sutiarso menyatakan bahwa sebelum pembunuhan Pollycarpus menerima beberapa panggilan telepon dari sebuah telepon yang terdaftar oleh agen intelijen senior, tetapi tidak menjelaskan lebih lanjut.
Lalu pada 6 Juni 2008, mantan Komandan Kopassus TNI Angkatan Darat dan juga mantan Deputi BIN, Mayor Jenderal (Purn) Muchdi Purwoprandjono ditangkap oleh polisi sebagai tersangka pembunuhan Munir. Selama beberapa bulan persidangan, akhirnya pada tanggal 31 Desember 2008, majelis hakim PN Jakarta Selatan memvonis bebas Muchdi Pr.
Sumber: http://nusantaranews.wordpress.com/

NAMA PENULIS PUISI ESAI
Nama                                      :  M FAUZI
Tempat / tanggal lahir         : Malang, 17 September 1988
Alamat                                    : Jl. KH.WAHID HASYIM No 77 Desa Putukrejo Kecamatan Gondanglegi Kabupaten Malang
Email                                       : muhammad.elfauzi@gmail.com
Pendidikan terakhir             : Universitas Darul Ulum Jombang, Jurusan bimbingan Konseling
Kontak                                    : 0341-3159758
                                                  089620143343
Tweeter                                 : @Elfauzifauzi
Facebook                               : muhammad.elfauzi@gmail.com

Sabtu, 28 April 2012

Niat adalah jantungnya kesuksesan

tanpa niat maka tiada kesuksesan

perbaiki niat luruskan amal

maka kesuksesan perlahan mengirimu


{uzee m fauzi s}

Jumat, 27 April 2012

dengan mu aku bicara hati

dengan mu aku tersenyum

dengan mu aku mengerti hakekat menyayangi

bersabarlah..

karna dalam sabar itu ada doa dan harapan

yang dapat merubah pahit itu menjadi manis

kau tiada perlu mencariku kemana mana

karna sungguh kau tau aku di hatimu

hakekatnya kau pun ada di hatiku


uzee muhammad elfauzi s

Selasa, 24 April 2012

kami membutuhkan karyawan yang ulet,tanggap dan kreatif.segera daftarkan email dan data lengkap anda.masukkan email dengan cara di ketik jangan di copy paste dan isilah data lengkap dan benar di menu join now karna kami melihat minat dan kemampuan anda dari awal.untuk daftar klik disini http://www.penasaran.net/?ref=pvvw5w

Jadikanlah pekerjaan atau apa yang kamu lakukan saat ini menjadi ibadah

karna kamu akan mendapat kebaikan berlipat ganda jika tidak maka yang kamu dapat hanya nol

{uzee m fauzi s}

Senin, 23 April 2012

kesuksesan adalah proses maka jika kita ingin sukses harus melewati proses itu

dalam proses ada pedih tetapi didalamnya tersimpan manis yang tidak kita ketahui sedang menunggu kita menjemputnya


{uzee m fauzi s}

Minggu, 22 April 2012

menjadi sukses adalah baik menjadi bahagia jauh lebih baik

{Reza M Syarif}

Kesuksesan yang yang sejati adalah bukan karna ia banyak hartanya,tinggi kedudukannya tapi bagaimana ia dapat menjadikan hatinya mulia bagi dirinya dan orang lain hingga menciptakan bahagia bukan hanya buat dirinya melainkan buat orang lain

{Uzee M Fauzi Said}